Monday, October 10, 2011

My Fuckin B'Day

Huft, Tak terasa 22th sudah kulewati. Tepat di malam ini, malam yang sepi seperti biasanya. Ah, lebay pisan eunk. :D
Pokoknya pibidey buat dirikulah. Terus semangat kawan, biarpun dalam kesendirian  tetap semangat. ganbate...!!!!! :D
mudah-nudahan ni bukan taun yang terakhir kita bisa bertegursapa. Hanya aku dan blogku....
asa teu nyararambung pisan. :D
bae we ah, "Blog aink, kumaha aink...!!!!!!"

Wednesday, October 5, 2011

Headbangers di Indonesia

Headbangers di Indonesia berkembang sejalan dengan perkembangan musik cadas di Indonesia. Jumlahnya semakin banyak seiring denan penerimaan yang semakin luas dari masyarakat terhadap aliran musik ini., terutama dikalangan remaja, meski terkadang mereka dipandang sinis.

Aliran musik ini memang memiliki segmen tersendiri bagi penggemarnya. dalam hal ini adalah para headbanger yang kadang diidentikkan dengan hal-hal negatif, seoerti tato di seluruh  badan dan berbagai anggapan negatif lainnya. Aliran musik-musik cadas seperti punk, grindcore, hardcore, dan black metal mulai mendapatkan ruang di Indonesia pasca tumbangnya rezim Orde Lama.

Meski tak sebebas di negeri asalnya, nyatanya jenis-jenis musik ini bisa tumbuh di Tanah Air selaras dengan kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi kala itu.


Dalam panggung musik Tanah Air, sikap refresif pemerintah dilabrak dengan musik-mmusik cadas ini. "Inilah yang kerap menjadikan mereka (para headbanger) dilabeli negatif, seperti pemberontak, anti kemapanan, dan lain sebagainya," kata pemerhati musik, Denny Sakrie.

Namun, perlahan perkembangan musik-musik cadas terus mekar. Di era '90an, eksistensi musik-musik cadas terus berkembang dengan munculnya komunitas yang tersebar di selurh penjuru Indonesia.

Para headbanger ini tak hanya sebagai penggemar saja, tetapi juga bagian dari perkembangan musik itu sendiri. "Komunitas-komunitas initurut berperan dalam perkembangan musik-musik ini," kata Denny.

Kini, komunitas headbanger semakin meluas. Di Indonesia, khususnya Bandung, malah memiliki acara tersendiri untuk membuktikan eksistensi musik cadas dan keberadaan para headbanger di dalamnya.

Misalnya melalui festival seperti Bandung Berisik. Acara tersebut merupakan salah satu ajang festival musik-musik cadas terbesar se-Asia Tenggara sekaligus salah satu festival tertua di Indonesia.

Source : Harian Pikiran Rakyat

HEADBANGERS

Gaya Unik Menikmati Musik Cadas



Menggelengkan atau mengangguk-anggukkan kepala dengan keras, memutarkan kepala seperti kincir angin, bisa jadi inilah formula terbaik untuk menikmati musik metal bagi para headbangers. Para headbangers selalu memiliki gaya tersendiri dalam menikmatinya.

Headbanger sebenarnya merujuk pada sebuah istilah untuk jenis tarian yang biasa dilakukan oleh para penonton dan band-band dengan aliran musik cadas, yakni headbanging. Dalam Wikipedia, headbanging ini merupakan jenis tarian yang melibatkan gerakan kepala yang cukup keras, yakni dengan menggeleng sesuai dengan ritme atau tempo musik hingga membenturkan kepala selama musik berlangsung. jenis tarian ini biasanya mengiringi jenis musik rock atau musiK-musik dengan genre heavy metal.

Asal usul keberadaan headbanger sebagai sebuah istilah untuk mewakili komunitas para pecinta musik cadas seperti yang ada saat ini tak lepas dari aksi panggung para penonton konser tur pertama Led Zeppelin di Amerika pada 1967  . Saat itu, para penonton yang berada di barisan pertama membentur-benturkan kepala mereka ke sisi panggung selama konser yang berlangsung di Boston Tea Party. Aksi mereka kemudian disebut dengan headbanging. 


Led Zeppelin in Concert
Sejak itu, aksi penonton tersebut seolah menjadi tarian wajib bagi setiap konser musik-musik cadas yang berlangsungatau pun menjadi cara terbaik untuk mengikuti musik-musik metal ini. Gayanya ditiru dan menjadi trademark tersendiri bagaimana mereka menikmati musik jenis ini. Para pelakunya kemudian menjelma menjadi para headbanger yang diidentikkan dengan anggukan, gelengan, dan benturan kepala untuk menikmati detik per detik musik cadas yang dimainkan.

Bagi penikmatnya, rasanya tak lengkap jika harus menikmati musik metal hanya dengan duduk diam tanpa kepala mereka menggeleng-geleng atau bahkan berputar-putar seperti kincir angin. "Headbang for Happy", kata Ardhy yang tergabung dalam komunitas  headbanger Indonesia.

Headbanging sendiri memiliki beragam gaya. Tak ada rumusan baku tentang gaya tarian para headbanger ini ketika mengikuti irama musik cadas. Semua gerakan dan tarian yang mereka mainkan hanyalah urusan bagaimana cara terbaik bagi headbanger dalam menikmati musik-nusik cadas yang tengah dimainkan diatas panggung.

Kadang, para headbanger menciptakan berbagai gaya yang coba mereka kombinasikan atau mereka gunakan secara bersama-sama sesuai dengan selera mereka dan bagaimana tempo lagu yang dimainkan diatas panggung pertunjukan. Namun, salah satu gaya yang paling populer dari headbanger adalah kincir angin. Gerakan ini adalah headbanger memainkan kepala mereka dengan memutar seperti kincir angin. "Putar terus sampai kepala putus," tambah Ardhy.

Para headbenger Jambi di acara "Jambi Total Headbangers"
Terkadang para headbanger ini juga menikmati musik dengan mata tertutup, atau dengan kombinasi gerakan tangan seperti tanduk, kemudian bernyanyi mengikuti lagu yang dimainkan. Pilihan sikap tubuh para headbangers ini, biasanya ditentukan  untuk mendapatkan dasar terbaik guna menjaga keseimbangan dan menghindari terjatuh.

Ian Gillan, frontman dari Deep Purple juga mengakui istilah headbanger memang dicetuskan dari aksi tarian headbanging ini. Ia mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa istilah headbanging sebagai sebuah tarian telah melahirkan istilah headbanger yang diberikan pada mereka para pecinta musik cadas ini.

Source : Harian Pikiran Rakyat